Kehadiran Taman Simalem Resort (TSR) menambah kekayaan obyek wisata yang menjadi daya tarik bagi wisatawan mengunjungi Tanah Karo. Tanah Karo cukup kesohor karena keindahan panorama alamnya, selain memiliki dua gunung berapi juga memiliki 1.000 pesona wisata. Hal itu membuat “Bumi Turang” itu menjadi objek wisata yang diminati wisatawan lokal maupun mancanegara. Hal tersebut terekam dari pengakuan kalangan wisatawan kepada MedanBisnis saat berkunjung ke TSR, Minggu (25/9). Para wisatawan tersebut mengaku datang dari Kisaran (Asahan) khusus untuk mengunjungi TSR Merk.
Dengan kehadiran Taman Simalem Resort Merek yang baru saja berbenah, tak pelak membuat setiap tamu yang datang ke Tanah Karo pasti tidak meninggalkan untuk berkunjung ke TSR yang menjadi primadona tempat wisata dengan keindahan panorama dan agro-wisatanya.
Siti Apsah salah satu pengunjung mengakui kekayaan wisata Tanah Karo saat ini, jauh lebih kaya dibandingkan tahun 1990-an. “Waktu itu saat mengadakan perpisahan sekolah kami memilih Tanah Karo sebagai tujuan wisata. Cuma yang dilihat waktu itu di antaranya Juma Bukit Gundaling dan Lau Kawar,” katanya.
Tetapi, sambungnya, kini obyek wisata yang ada makin bertambah antaranya dengan kehadiran TSR. Selain itu, infrastruktur juga sudah membaik, seperti ruas jalan Kabanjahe Tiga Panah sudah mulus.
Menurut Siti, keadaan tersebut cukup membantu mendongkrak performa Tanah Karo sebagai salah satu objek wisata andalan di Sumut.
Taman Simalem Resort berada di ketinggian 1.500 meter dpl seluas 200 hektar dan di pinggir Danau Toba, kawasan ini terlihat indah dengan view danau Toba yang bagus, di Taman Simalem Resort terdapat lapangan golf yang luas, agromart, beberapa cafe dan restoran, camping ground, heli pad, dan lokasi dimana kita bisa melihat keindahan danau toba. Tapi kesan ku pertama kali mengunjungi kawasan ini adalah Mahal, ya untuk tiket masuk nya saja kita sudah mengeluarkan uang sebanyak Rp. 250.000 untuk satu kendaraan roda empat, beda lagi untuk Bus kira-kira Rp.600.000. Paket makanan dan minuman yang di tawarkan di cafenya juga cukup mahal, untuk 3 biji pisang goreng kita harus merogoh kantong kira-kira Rp. 50.000 plus pelayanan yang kurang baik, kenapa kurang baik? karena aku harus menunggu 1 jam hanya untuk memesan pisang goreng berhubung kasir nya lagi kalang kabut memperbaiki kesalahan slip pembayaran pelanggan lain, bosan menunggu 1 jam aku pun keluar dan meninggalkan cafe tersebut. веб студия Jangan bayangkan di kawasan ini kita bisa membawa makanan dari rumah kemudian duduk beralaskan tikar atau sejenisnya ala piknik kebun, karena tindakan tersebut dilarang di kawasan ini.
Uang masuk ke Taman Simalem Resort menurutku tergolong mahal, Kenapa ku bilang tergolong mahal? karena aku pernah 3 tahun tinggal di pinggir Danau Toba dan sudah menikmati wisata Danau Toba secara Gratis setidaknya bisa membandingkan sebagai contoh menurutku view danau toba kawasan ini tidak ada bedanya dengan Sipinsur di Huta Ginjang. Di Sipinsur kita bisa melihat view danau toba yang sama seperti di kawasan ini tanpa dipungut uang. Cuma bedanya di Sipinsur tidak ada lapangan golf dan cafe. hehe. Jadi semuanya kembali ke rencana anda, jika anda berencana pergi hanya untuk menikmati / melihat view danau Toba aku rasa kawasan ini bukan pilihan yang tepat, tapi jika anda ingin berlibur dengan pengalaman berbeda seperti bermain golf dan camping mungkin kawasan ini pilihan yang tepat. Banyak fasilitas yang belum selesai dibangun, salah satunya Hotel atau penginapan, beberapa hari sebelum datang ke kawasan ini aku sempat menelepon CS nya untuk memesan penginapan, ternyata malah ditawarin Hotel Sibolangit yang ada di Berastagi, usut punya usut ternyata Hotel belum dibangun dikawasan ini, bayangkan ketika anda datang ketempat ini maka anda harus balik ke Berastagi lagi sekitar 1 jam perjalanan untuk menginap.
Aku berpikir prospek kawasan ini kedepannya akan sangat bagus karena akan menjadi kawasan luxurious, dimana ada lapangan golf, camping ground, agro wisata dan heli pad namun jika dikelola dengan tidak profesional maka Taman Simalem Resort ini tidak akan berkembangan. Belakangan juga tersiar kabar kalau warga setempat di daerah Tongging mulai resah karena sering terjadi longsor akibat dari pembangunan Taman Simalem Resort, ya karena Taman Simalem Resort ini dibangun di area tebing curam yang rawan longsor, namun kehadiran Taman Simalem Resort ini juga membawa dampak positif yaitu dengan hadirnya Taman Simalem Resort ini maka menambah lapangan pekerjaan di kawasan tersebut, karena pegawai-pegawarinya (security, waitress, kasir dll) diambil dari penduduk setempat.